Namirahbatam.or.id
Cinta Tanah Air Bagian dari Iman
Alhamdulillah pada bulan Agustus ini Republik Indonesia telah memperingati hari kemerdekaan yang ke-80. Hendaknya kita mengisi kemerdekaan dengan menjadi warga negara yang baik dan cinta terhadap tanah air kita bersama, Indonesia. Sebagaimana yang dilaksanakan oleh Santri TPQ Namirah Cahaya Garden Batam, turut memeriahkan HUT RI ke 80 th dengan Kegiatan yang positif bersama Jajaran Dewan Guru TPQ.
Islam mengajarkan bahwa cinta tanah air bagian dari Iman. Tanah air kita adalah Indonesia. Mencintai Indonesia adalah bagian dari iman. Kiai Muhammad Said dalam kitab Ad-Difa’ ani Al Wathan min Ahammi al-Wajibati ala Kulli Wahidin Minna halaman 3 menjelaskan bahwa umat Islam wajib menjaga persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sebagaimana yang dicontohkan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu memupuk persaudaraan dan persatuan di kalangan Muhajirin, antara kalangan Muhajirin dan Ansor, serta mengakomodasi kepentingan umat Islam, umat Yahudi, dan orang-orang Musyrik. Mencintai tanah air merupakan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah mencintai Makkah dan Madinah karena dua tempat mulia tersebut merupakan tanah air beliau. Mencintai tanah air adalah bagian dari iman karena tanah air merupakan sarana primer untuk melaksanakan perintah agama. Tanpa tanah air, seseorang akan menjadi tunawisma. Tanpa tanah air, agama seseorang kurang sempurna, dan tanpa tanah air, seseorang akan menjadi terhina.
Syekh Muhammad Ali dalam kitab Dalilul Falihin halaman 37 mengatakan: حُبُّ الوَطَنِ مِنَ الإِيْماَنِ
“Cinta tanah air bagian dari iman.” Terkait anjuran untuk mencintai tanah air, Nabi memberikan sebuah contoh teladan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam Shahih Bukhari juz 3 halaman 23: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ جَعْفَرٍ، عَنْ حُمَيْدٍ، عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، «أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَانَ إِذَا قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ، فَنَظَرَ إِلَى جُدُرَاتِ المَدِينَةِ، أَوْضَعَ رَاحِلَتَهُ وَإِنْ كَانَ عَلَى دَابَّةٍ حَرَّكَهَا مِنْ حُبِّهَا»
“Ketika Rasulullah hendak datang dari bepergian, beliau mempercepat jalannya kendaraan yang ditunggangi setelah melihat dinding kota Madinah. Bahkan beliau sampai menggerak-gerakan binatang yang dikendarainya tersebut. Semua itu dilakukan sebagai bentuk kecintaan beliau terhadap tanah airnya. ” (HR Bukhari).
Al-Hafidh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam Fath al-Bari juz 3, hal.705 menjelaskan bahwa hadits tersebut menunjukan keutamaan Madinah dan dianjurkannya mencintai tanah air serta merindukannya”. Dalam konteks Indonesia, menjaga kemerdekaan RI, menjaga Pancasila, menjaga Bhineka Tunggal Ikha, menjaga NKRI, dan menjaga Undang-undang 1945 adalah bagian dari iman dan agama.
Editor
MSN